15 May 2016

Price List Paket Pernikahan Murah dari Catering di Jakarta

Bisa dibilang, hampir semua orang setuju bahwa item terpenting dari sebuah acara pernikahan adalah catering. Kalau makanan tidak enak atau kurang, katanya bisa jadi omongan para tamu dan merusak keseluruhan acara. Apalagi catering umumnya memakan pos pengeluaran terbesar dalam anggaran pernikahan. Jadi, item pernikahan satu ini memang harus dipilih dengan penuh pertimbangan.

Kebanyakan catering sekarang tidak hanya menawarkan jasa makanan, tapi juga wedding organizer (WO). Jadi Anda tidak perlu terlalu pusing mengurusi detail pernikahan dan tak perlu mengeluarkan uang lebih untuk menggunakan jasa wedding organizer dari luar. Anda tinggal memikirkan item-item ekstra seperti penghulu dan sebagainya. Tapi, tentu saja ada sisi minusnya, yakni kualitas item di luar makanan (misalnya dekorasi, dokumentasi, rias dan busana, dan lain-lain) standar agar bisa menekan total biaya paket pernikahan. Kalau Anda mau mengurangi beberapa item dari paket, potongan harga yang Anda dapat lebih sedikit dari biaya seharusnya.

Saat merencanakan pernikahan, saya memastikan bahwa saya memilih catering pernikahan terbaik dengan budget yang saya tentukan bersama keluarga saya dan calon suami. Sembari survei gedung, saya mengumpulkan brosur-brosur catering rekanan gedung-gedung tersebut. Tapi setelah saya baca-baca semuanya, saya jadi bingung memilih yang mana karena semuanya menawarkan paket pernikahan yang serupa tapi tak sama. Saya pikir, saya harus meluangkan waktu untuk merangkum paket-paket yang ditawarkan catering-catering tersebut ke dalam satu dokumen agar bisa dibandingkan dan dipilih yang terbaik. Setelah mengumpulkan data, saya pilih beberapa catering yang cocok dengan keinginan saya, saya cari review-nya di internet, saya hubungi kontaknya untuk adjusting dengan kebutuhan saya, lalu saya tambahi komentar dan catat di dokumen tersebut. Kerajinan, ya? Nggak apa-apa, dong, demi mendapat yang terbaik untuk hari besar saya yang insya Allah hanya sekali seumur hidup. :)

06 May 2016

Siapa Sangka

Turun dari ojek, saya buru-buru masuk ke sebuah bangunan berlantai satu. Saat itu saya telat masuk untuk les Bahasa Prancis karena harus menyelesaikan pekerjaan dulu di kantor.

"Bonsoir (selamat malam)!" sapa saya sambil membuka pintu ruangan les. Le professeur (sang guru), Monsieur Iwan, menjawab dengan mengulangi ucapan saya sambil mempersilakan duduk. Tapi saat itu teman-teman saya sepertinya sedang rajin, hampir semuanya masuk. Saya kebingungan mencari tempat duduk.

"Di sini aja," kata Dwiki, anak baru di kelas saya, sambil mengangkat tasnya dari bangku kosong di sebelahnya. Dalam hati, saya agak deg-degan. Sebab, sejak awal masuk, laki-laki ini memang sudah menarik perhatian saya. Tapi saya berusaha stay calm saat duduk di sebelahnya.