Deretan botol soda di swalayan. Foto: blog.clubtwentyfour.com |
Kampanye hidup sehat
dengan mengurangi asupan gula terus dijalankan. Salah satunya adalah
dengan menyertakan informasi kalori yang terdapat dalam minuman soda.
Ternyata, kampanye ini berhasil meningkatkan kesadaran remaja akan
bahaya yang ditimbulkan oleh konsumsi minuman manis.
Johns Hopkins Bloomberg
School of Public Health telah meneliti pengaruh informasi kalori
minuman yang mengandung gula terhadap keinginan konsumen membeli
produk tersebut. Seperti yang dikutip dari Medical News Today, obyek
penelitiannya adalah empat toko yang terletak tak jauh dari SMP dan
SMA di Baltimore City, Amerika Serikat. Masyarakat yang tinggal di
daerah ini kebanyakan berkulit hitam dan memiliki penghasilan rendah.
Para peneliti yang
dipimpin oleh Sara Bleich, PhD menggunakan tiga macam poster berwarna
cerah yang ditempel dekat tempat minuman secara acak. Isinya antara
lain memberi tahu bahwa dalam satu botol soda dan minuman buah
terkandung 250 kalori. Poster lain menyebutkan bahwa untuk membakar
kalori tersebut dibutuhkan jogging selama 50 menit. Selain itu ada
pula yang mencantumkan bahwa sebotol minuman soda dan buah mengandung
10% dari kalori harian yang direkomendasikan
Tim peneliti mencatat
penjualan minuman di tiap toko. Hasilnya informasi kalori tersebut
mengurangi kemungkinan remaja membeli minuman manis sebesar 40%
dibandingkam tanpa informasi kalori. Poster yang dinilai paling
efektif adalah poster jogging, yang menekan pembelian minuman manis
hingga 50%.
Sebaliknya, penjualan diet
soda dan minuman tanpa gula lainnya naik 5.3-8.7% dibanding sebelum
penelitian dilaksanakan.
Sara Bleich menjelaskan
bahwa remaja kulit hitam menggunakan informasi kalori untuk memilih
minuman yang lebih sehat. Apalagi jika informasi tersebut diberikan
dalam format yang mudah dimengerti, seperti kalori yang disetarakan
dengan aktivitas fisik.
Penelitian ini merupakan
riset perdana tentang informasi kalori dan pembelian minuman
mengandung gula. American Journal of Public Health mempublikasikannya
pada 15 Desember 2011
Banyak konsumen yang
menyepelekan jumlah kalori dalam sekaleng soda. Menurut data,
rata-rata remaja di Amerika Serikat memperoleh 300 kalori dari
minuman manis. Hal ini menyebabkan sepertiga anak-anak dan remaja di
AS mengalami kelebihan berat badan. Jika sudah mengalami obesitas,
mereka berisiko menderita penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
Buah dari penelitian ini
adalah penetapan aturan mengenai kewajiban restoran memberikan
informasi nutrisi yang terperinci. Selain kalori dan harga, Food and
Drug Administration (FDA) juga memerintahkan 20 restoran untuk
memberikan tambahan informasi, seperti total lemak, sodium, dan
kolesterol bila diminta konsumen.
Restoran dan ritel makanan
non-franchise juga dapat mengikuti kebijakan tersebut secara
sukarela. Aturan yang akan diumumkan pada tahun 2012 ini sudah dimuat
dalam Patient Protection and Affordable Care Act of 2010.
No comments:
Post a Comment
Pendapat Anda?