17 January 2012

Informasi Kalori di Toko Kurangi Keinginan Remaja Beli Minuman Manis



Deretan botol soda di swalayan. Foto: blog.clubtwentyfour.com
Kampanye hidup sehat dengan mengurangi asupan gula terus dijalankan. Salah satunya adalah dengan menyertakan informasi kalori yang terdapat dalam minuman soda. Ternyata, kampanye ini berhasil meningkatkan kesadaran remaja akan bahaya yang ditimbulkan oleh konsumsi minuman manis.



Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health telah meneliti pengaruh informasi kalori minuman yang mengandung gula terhadap keinginan konsumen membeli produk tersebut. Seperti yang dikutip dari Medical News Today, obyek penelitiannya adalah empat toko yang terletak tak jauh dari SMP dan SMA di Baltimore City, Amerika Serikat. Masyarakat yang tinggal di daerah ini kebanyakan berkulit hitam dan memiliki penghasilan rendah.

Para peneliti yang dipimpin oleh Sara Bleich, PhD menggunakan tiga macam poster berwarna cerah yang ditempel dekat tempat minuman secara acak. Isinya antara lain memberi tahu bahwa dalam satu botol soda dan minuman buah terkandung 250 kalori. Poster lain menyebutkan bahwa untuk membakar kalori tersebut dibutuhkan jogging selama 50 menit. Selain itu ada pula yang mencantumkan bahwa sebotol minuman soda dan buah mengandung 10% dari kalori harian yang direkomendasikan

Tim peneliti mencatat penjualan minuman di tiap toko. Hasilnya informasi kalori tersebut mengurangi kemungkinan remaja membeli minuman manis sebesar 40% dibandingkam tanpa informasi kalori. Poster yang dinilai paling efektif adalah poster jogging, yang menekan pembelian minuman manis hingga 50%.

Sebaliknya, penjualan diet soda dan minuman tanpa gula lainnya naik 5.3-8.7% dibanding sebelum penelitian dilaksanakan.

Sara Bleich menjelaskan bahwa remaja kulit hitam menggunakan informasi kalori untuk memilih minuman yang lebih sehat. Apalagi jika informasi tersebut diberikan dalam format yang mudah dimengerti, seperti kalori yang disetarakan dengan aktivitas fisik.

Penelitian ini merupakan riset perdana tentang informasi kalori dan pembelian minuman mengandung gula. American Journal of Public Health mempublikasikannya pada 15 Desember 2011
Banyak konsumen yang menyepelekan jumlah kalori dalam sekaleng soda. Menurut data, rata-rata remaja di Amerika Serikat memperoleh 300 kalori dari minuman manis. Hal ini menyebabkan sepertiga anak-anak dan remaja di AS mengalami kelebihan berat badan. Jika sudah mengalami obesitas, mereka berisiko menderita penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

Buah dari penelitian ini adalah penetapan aturan mengenai kewajiban restoran memberikan informasi nutrisi yang terperinci. Selain kalori dan harga, Food and Drug Administration (FDA) juga memerintahkan 20 restoran untuk memberikan tambahan informasi, seperti total lemak, sodium, dan kolesterol bila diminta konsumen.

Restoran dan ritel makanan non-franchise juga dapat mengikuti kebijakan tersebut secara sukarela. Aturan yang akan diumumkan pada tahun 2012 ini sudah dimuat dalam Patient Protection and Affordable Care Act of 2010.

No comments:

Post a Comment

Pendapat Anda?