21 December 2018

Resep: Vietnamese Mango Salad

Salad Mangga Vietnam

Salad mangga yang asam, manis, dan pedas, dengan citarasa khas Vietnam. Recommended!

*maaf fotonya jelek :D*

Saya suka makanan asam, makanya saya cocok dengan hidangan Thailand. Saya juga suka rujak, asinan, dan semacamnya. Rasanya segar di lidah.

Saat sedang scroll Instagram, saya menemukan sponsored post dari Endeus.tv yang berupa video cara membuat Vietnamese Mango Salad. Not Thai, I know, tapi masakan Vietnam mirip-mirip lah ada asam-asamnya juga. Cara bikinnya terlihat menarik dan bahan-bahannya sebagian besar saya punya. Cuss... Saya simpan resepnya.

Minggu lalu, saat masih musim mangga, saya memetik sebuah mangga muda dari pohon di depan kontrakan di Sumbawa. Sudah terbayang ingin bikin salad mangga, jadi saya kupas dan parut mangganya. Eh, tapi kok malas rasanya menyangrai kacang tanah dan menyiapkan bahan lainnya. Alhasil mangga parut yang saya simpan di kulkas itu jadi kering.

Waktu saya kebetulan bikin masakan yang menggunakan kacang tanah dan kemangi lalu ada lebihan, saya langsung eksekusi resep Vietnamese Mango Salad. Enggak disangka, mangga yang sudah kering itu jadi lembap lagi dan ternyata saladnya enak banget dimakan begitu saja. Kata suami, dimakan bersama nasi sebagai semacam sambal mangga juga enak.

Ini resep yang sudah saya sesuaikan dengan bahan yang ada di rumah:

04 November 2018

Mengapa Sandaran Kursi Harus Ditegakkan Saat Take Off dan Landing?

Duduk di pesawat. Foto: milkovasa/Fotolia

Ternyata ada alasan keselamatan di balik serangkaian aturan untuk penumpang di penerbangan

Menjelang pesawat lepas landas dan mendarat, biasanya pramugari akan mengingatkan penumpang untuk menegakkan sandaran kursi, melipat meja, menempatkan barang bawaan di kolong kursi, membuka penutup jendela, serta memasang sabuk pengaman.


Alat-alat elektronikpun hanya boleh digunakan setelah pesawat sukses mengudara. HP juga tentu harus dimatikan sepanjang perjalanan, atau setidaknya diset ke airplane mode. Pramugari akan keliling untuk mengecek apakah semua penumpang sudah mematuhi aturan tersebut.

Sebenarnya, apa alasan aturan-aturan tersebut dibuat?

07 October 2018

Review: Salmon Kani Mentai Rice dan Shirataki Casserole By Anind

Seperti makan sushi dengan porsi yang lebih mantap!
Shirataki Casserole dan Salmon Kani Mentai Rice

Pertama kali saya tahu By Anind dari Instastory teman saya. Dia bersumpah rasanya enak banget. Beberapa lama kemudian, teman saya yang lain juga memberikan komentar serupa.

"Mentai mentai ini apa, sih?" pikir saya. Saya cek Instagram-nya, @byanind, dan di testimonial-nya semua orang seperti tergila-gila. Okay, masuk bucket list buat dicobain pas ke Jakarta.


25 August 2018

Resep: Simple Strawberry Cheesecake

Cheesecake tanpa oven, bahan ekonomis dan tinggal diblender, plus tampilan cantik dengan rasa gurih asin bercampur manis sedikit asam khas stroberi
That luscious shiny sheer pink, tho...

Nemu stroberi dijual di pasar, rasanya happy banget! Norak, ya? Maklum, tinggal di kota kecil jadi takjub aja ada buah 'fancy' kayak gini. Padahal sebenarnya stroberi enggak selangka itu, kok, di Sumbawa. Saya aja yang kudet (kurang update). :D

Saya beli tiga bungkus, kalau enggak salah total harganya Rp 20.000. Saya langsung mikir enaknya dibikin apa, ya. Browsing-browsing di Cookpad, jadi terinspirasi bikin strawberry cheesecake. Soalnya saya suka keju dan kue-kuean.

Ternyata saya pernah menyimpan resep strawberry cheesecake yang tidak dipanggang dan versi ekonomis karena pakai roti dan keju cheddar biasa. Ini penting karena cream cheese mahal dan lumayan langka di Sumbawa.

Hmm tapi tampilan cheesecake di resep tadi kurang kece, ya. Saya kepikiran menambahkan lapisan agar-agar atau jeli transparan rasa stroberi di atasnya. Lalu, ada potongan buah stroberi yang menempel di cheesecake tapi bisa terlihat dari lapisan jeli yang tembus pandang. Ini terinspirasi dari sini dan dari kue yang pernah dibuat teman saya.

Plus, saya mau menambahkan sedikit selai stroberi di adonan cheesecake-nya. Selain agar ada variasi rasa asam manis di cheesecake yang asin gurih, juga supaya warnanya cantik, enggak pucat polos. Jadi ada motif marmernya, gitu...

Pas memarut keju satu blok, saya merasa kayak tukang martabak :)). Dalam hati, ini kejunya apa enggak terlalu banyak, ya? Tapi saya tetap mengikuti resep.

Hasilnya? Orang-orang bilang enak, sih. Tapi menurut saya ini butuh beberapa improvement. Saya tulis resep yang saya bikin, ya. Silakan kalau mau modifikasi. :)

PS: Jangan lupa baca bagian 'Poin yang Harus Diperbaiki'

04 August 2018

Resep: Mie Titi


Mie titi

To be honest, saya belum pernah nyobain mie titi, mie kering dari Makassar. :D Tapi kalau ifumie, mie kering bergaya Tiongkok, pernah. Konon perbedaannya terletak pada mie yang digunakan. Kalau mie titi tipis, ifumie tebal seperti mie standar. Topping ifumie juga lebih banyak sayurannya seperti capcay, sedangkan mie titi biasanya hanya menggunakan sawi hijau.

One day I stumbled upon a mie titi recipe on Cookpad. Wih, menarik, nih, untuk ide sarapan, berhubung saya dan suami sama-sama suka ifumie. Tapi, karena enggak ada mie kering lurus tipis seperti yang biasa dipakai untuk mie titi, saya pakai mie telur biasa. Ternyata hasilnya enak juga, kok, walau lebih mirip ifumie. :D

Ini resepnya, ya, tapi dengan beberapa penyesuaian.


21 July 2018

My Pregnancy Diary (Throwback)

When I was pregnant with Raihan inside, about a year ago, I wrote my pregnancy diary on Twitter with hashtag #emapregdiary just so I can recall the beautiful moment. I've promised to put it on blog biar bisa terdokumentasikan dengan lebih baik dan dibaca dengan lebih mudah.

Chirpstoried and screencaptured, here we go:

20 July 2018

Resep: Pie Susu Cocopandan (No Oven)

Potongan Pie Susu Cocopandan tampak samping


Lagi scroll-scroll Cookpad, nemu resep Pie Susu Teflon by Kadek Anita. Setelah dicek, kayaknya gampang, nih. Takarannya pakai sendok dan bikinnya pakai teflon, cocok untuk saya yang belum punya timbangan dan oven.

Baca-baca hasil recook, pada bilang ini gampang, enak, bahkan pemula saja langsung sukses bikinnya. Setelah itu, saya menemukan resep pie susu lainnya yang ternyata juga bersumber dari Kadek Anita, dan testimoninya juga positif. Yo wis, cookmark (istilah Cookpad untuk bookmark) dulu, deh.

Beberapa hari lalu, saat mencari ide bikin kue atau camilan yang bisa memanfaatkan bahan yang ada di kosan, saya kepikiran bikin pie susu teflon tapi pakai susu kental manis cocopandan. Saya bikinnya nothing to lose aja, deh. Soalnya, kadang, walau orang-orang bilang resepnya gampang dan cocok untuk pemula, saya masih saja gagal membuatnya. Maklum, ratu gagal. Hahaha...

Apalagi teflon saya bukan yang datar ukuran 22-23 cm, tapi Maxim Herowok ukuran 26 cm yang bentuknya lebih mirip wajan untuk menumis. Dari sananya enggak ada tutupnya, jadi saya pakai tutup kukusan besar. -_-'

To my surprise, beneran gampang dan hasilnya enak! I successfully made it on the first trial! Ternyata cocopandan cocok juga dengan pie susu. Rasanya jadi agak bedatapi enak.

Coba deh resep pie susu yang sudah saya sesuaikan ini:

07 July 2018

Resep: Shakshouka (Mirip Telur Ceplok Asam Manis)

Shakshouka, telur dengan saus tomat


Saya kurang familiar dengan hidangan Timur Tengah karena jarang sekali menyantapnya. Sayapun pertama kali tahu shakshouka dari teman saya yang saat itu sedang ikut challenge bikin masakan Timur Tengah. Tapi saat itu saya cuma tahu sekilas saja. 'Oh shakshouka itu kayak gini, toh', pikir saya.

Sudah tahunan berlalu dari perkenalan pertama saya dengan shakshouka, tiba-tiba minggu lalu saya punya 'ilham' untuk cari tahu tentang hidangan ini. Saya cek-cek resepnya di Cookpad, kok kelihatannya gampang, ya? Bahannyapun saya punya semua. Karena resep ini terbilang praktis, saya jadwalkan untuk dibuat sebagai sajian sarapan di hari kerja.

Untuk yang belum tahu, shakshouka itu hidangan yang populer di Timur Tengah dan Afrika Utara. Bahan utamanya telur, ditambah tomat, bawang bombai, cabai/paprika, dan terkadang jinten. Telurnya dimasak setengah matang, jadi kuning telurnya masih meleleh. Biasanya shakshouka dinikmati sebagai cocolan roti.

Shakshouka versi saya di bawah ini tidak pakai cabai karena biar bisa dimakan oleh anak saya, tidak pakai jinten karena tidak ada, dan tidak pakai paprika karena kurang suka. Saya buat telurnya matang karena suami saya kurang suka telur setengah matang dan agar enak dimakan dengan nasi. Hahaha... Indonesia banget, ya? Setelah jadi, hasilnya seperti telur mata sapi dengan bumbu asam manis. Enak, dan suami doyan!

Ini resepnya (terinspirasi resep Diana Endri Rosisca):

01 July 2018

Resep: Puding Regal Lapis Cokelat

Puding Regal Lapis Cokelat utuh

Buat yang sering buka Cookpad, foto-foto puding Regal mungkin berseliweran di feed Anda. Kalau dari pengamatan saya, puding dengan tampilan cantik ini jadi populer gara-gara Tintin Rayner (cek Instagram @tintinrayner), meski bukan dia yang mengolah biskuit Regal menjadi puding pertama kali.

Dulu mama saya pernah bikin puding Regal and to be honest it wasn't my favorite. Menurut saya, aneh saja tiba-tiba ada sedikit tekstur kue di dalam puding. Tapi, melihat biskuit Regal dan susu kental manis cokelat nganggur di rumah, saya jadi terpikir bikin puding Regal lapis cokelat.

Biskuit Regal sudah dibuka kemasannya tapi masih banyak isinya karena anak saya sudah bosan, sedangkan susu kental manis cokelat dari bingkisan Lebaran. Ukurannya besar pula, sedangkan saya jarang pakai susu kental manis cokelat. Sayang, kan, kalau keduanya tidak dimanfaatkan?

Dibanding baking dan cooking, saya lebih dulu suka bikin puding. Jadi, saya lumayan bisa berkreasi dengan puding walaupun kreasinya masih sederhana hehehe... Nah, untuk resep puding regal lapis cokelat ini, saya cuma skimming resep-resep di Cookpad untuk tahu tips suksesnya. Sisanya saya reka sendiri bahan dan cara membuatnya.

Here it is, the recipe:

28 May 2018

Review: OKU Kempinski Jakarta, Finally!

OKU from a point of view

This year, me and my hubby celebrated our second anniversary a week early. At OKU, a Japanese restaurant in Hotel Indonesia Kempinski Jakarta. And it was FREE (thanks a bunch to @jktgo and @okujakarta!). :) :) :)

Sebagai pencinta kuliner (bahasa keren dari 'orang doyan makan'), saya follow para food blogger dan foodie selebgram di Instagram. Beberapa waktu lalu some of them post tentang Truffle Gyu Don OKU which they swore heavenly delicious. Pake fotoin telur setengah matangnya dipecahin trus meleleh pula. Sayapun kebayang wangi truffle oil-nya. Aqutu gabisa diginiin... :')

Terbitlah ngiler, dan OKUpun masuk wishlist tempat yang pengen didatangi tapi enggak tahu kapan karena mahalll... (so was Akira Back).

Waktu berlalu (cailah), dan OKU masih tertulis manis di note handphone sebagai wishlist, unchecked. Suatu hari, lagi buka-buka Instagram, @jktgo ngadain giveaway voucher makan di OKU. Tapi deadline-nya beberapa jam lagi hahaha... Berhubung syaratnya gampang, saya iseng aja ikutan dan ajak suami. Besoknya, nama kami diumumkan sebagai pemenang. Alhamdulillah, rezeki mau anniversary dan kebetulan emang lagi mau ke Jakarta. :')

Exactly one week before our anniversary, me, hubby, and our baby went to OKU. Of course I had researched the menu and the review beforehand. Jadi sudah tahu menu-menu yang jadi favorit berikut harganya.


05 May 2018

Review: Etnokopi, Kafe yang Keto-Diet Friendly

Long time no review! Gile... Terakhir posting review restoran lebih dari setahun yang lalu. Setelah itu lebih banyak posting tentang resep. Hahaha...

Anyway, I've lost lots of kilos. Enggak pakai diet, enggak pakai olahraga. Resepnya cuma dua: menyusui dan ngurus balita sendiri.

Jadi, sebelum nikah itu saya lagi masa gemuk (fase gemuk dan kurus saya memang datang bergantian). Nah, alhamdulillah langsung dikasih hamil, naik 15 kg, lalu turun 20 kg setelah melahirkan. Saya kira berat badan saya akan stabil setelah itu, eh tapi ternyata belakangan ini semua orang bilang saya kurusan dan berat badan saya ternyata turun 4 kg lagi.

Saya bingung apa yang bikin saya semakin kurus. Setelah dipikir-pikir, hmmm ternyata menyusui serta stres dan capek ngurus balita sendiri penyebabnya. Yup, saya jadi ibu rumah tangga setelah resign Desember lalu, ikut suami pindah ke Sumbawa dan mengurus balita yang lagi aktif-aktifnya berdua saja sama suami. Lumayan deh bikin bodi jadi lebih kurus daripada sebelum nikah. :))

Buat yang gemuk dan mau menurunkan berat badan (tapi doyan makan dan malas berolahraga, gue bangettt), saya paham perjuangan Anda. Segala macam dietpun dicoba. Jika beberapa tahun sebelumnya diet mayo sedang tren, belakangan ini diet keto yang sedang ramai diperbincangkan.

Intinya, ketogenic diet fokus pada konsumsi tinggi lemak, cukup protein, dan rendah karbohidrat. Biasanya keto diet cocok untuk mereka yang hobi makan makanan berlemak, gurih, dan daging-dagingan. Kalau yang doyan manis kayak saya, mana bisa. Gula, kan,, termasuk karbohidrat yang dilarang.

Diet apapun tentu harus konsisten diterapkan agar hasilnya kelihatan. Untuk yang sedang mempraktikkan keto diet, konsumsi makanan dan minuman keto jangan cuma dilakukan di rumah, tapi juga pas makan di restoran. Tapi, kan, kita enggak tahu, ya, apakah di dalam makanan tersebut ada karbohidrat (misalnya tepung atau gula) tersembunyi?

Nah, di BSD, Tangerang, ada kafe dan restoran keto-friendly yang baru buka. Namanya Etnokopi. Letaknya di Ruko Paris Square dekat Polsek Serpong. Kafe bergaya rumah Betawi ini menempati dua ruko bersebelahan, jadi lumayan besar.

Fasad Etnokopi

29 April 2018

Resep: Avocado Toast with Scrambled Egg dan Avocado Chococheese Sandwich

Ternyata alpukat enak dijadikan olesan roti tawar!

Saya lumayan suka alpukat (well di KBBI harusnya avokad sih, tapi belum populer digunakan hahaha). Kenapa cuma lumayan? Karena sebenarnya alpukat itu enak (favorit saya alpukat dilumat lalu dikasih gula pasir dan diaduk rata. Yum!), tapi saya seringnya dapat alpukat yang kurang bagus. Entah pahit dan keras karena ternyata masih muda, dagingnya ada serat, berwarna kehitaman, atau worse, ada ulatnya. Hoekkk...

Nah, di Sumbawa ini, ada layanan antar buah-buahan. Saya pesan alpukat dan dipilihkan yang sudah matang. Wow, ini alpukatnya bagus-bagus! Gurih, lembut, dan mulus. Saya jadi ketagihan dan memesan lagi. Kali ini enggak cuma untuk dimakan begitu saja, tapi saya bereksperimen memadukan alpukat dan roti tawar.

Selama ini, alpukat populer di Indonesia sebagai minuman manis, baik dijadikan jus, campuran es teler, atau dikerok dan ditambahi pemanis. Tapi saya pernah baca kalau alpukat yang berdaging lembut dan creamy itu juga bisa dijadikan pengganti mayones yang lebih sehat untuk sandwich. Hmm... Menarik dicoba.

Saya cari-cari inspirasi di Cookpad dan akhirnya menghasilkan dua resep ini. Satu resep asin (Avocado Toast with Scrambled Egg) dan satu lagi resep manis (Avocado Chococheese Sandwich). Dua-duanya berbahan utama alpukat dan roti tawar. Coba, yuk!


25 February 2018

Resep: Asinan Rambutan, Mangga Muda, dan Nanas


Berdasarkan pengamatan saya melalui dunia maya, kayaknya asinan rambutan lagi hits, ya, di Jakarta? Sebagai penggemar buah dan asinan, saya sebenarnya pernah pesan salah satu merek asinan rambutan di Instagram. Sayang, karena saya pilih cara pengirimannya lewat Go-Send Same Day, asinannya baru sampai sore dan sudah basi :(. Sayang banget jadi enggak kemakan, padahal sebenarnya lokasi si penjual enggak terlalu jauh dengan rumah saya waktu di Jakarta.

Di Sumbawa kayaknya enggak ada yang jual asinan rambutan gini. Keterbatasan memang melahirkan kreativitas, ya? Jadi saya coba bikin sendiri mumpung di Sumbawa lagi musim rambutan.

Seperti biasa, sebagai ibu rumah tangga baru yang masih belajar masak, saya membandingkan  beberapa resep dulu di Cookpad, tapi kemudian resepnya saya modifikasi dengan bahan yang ada. Hasilnya? Saya, sih, suka. Segerr dimakan dingin-dingin!

Ini resep hasil modifikasi saya. Simpel, kok, caranya.

23 February 2018

Travel: Lombok Family Trip dan Review Griya Asri Hotel

Liburan sama keluarga -- tepatnya bawa balita -- memang enggak bisa disamain dengan liburan sama orang dewasa muda. Kita harus memikirkan keamanan dan kenyamanan si kecil, jangan cuma memenuhi ambisi kita mau ke sana kemari.

Sebelumnya saya belum pernah ke Lombok. Sejak pindah ke Sumbawa, saya ke Lombok cuma untuk transit di bandara. Nah, saat libur Imlek kemarin, kebetulan beberapa hari sebelumnya Raihan (anak saya) ulang tahun pertama, saya mengusulkan untuk liburan ke Lombok. Alhamdulillah suami mengabulkan. Sebab, selain dekat, suami yang pernah ke sana juga senang dengan pulau yang terletak di barat Pulau Sumbawa ini.

Kami berangkat naik pesawat, cuma setengah jam perjalanan dari Sumbawa. Btw, servis Garuda Indonesia memang beda, ya, dari W**gs Air. Di Garuda, saya yang bawa balita disuruh masuk pesawat duluan serta dipinjamkan payung untuk berjalan menuju pesawat. Dipandu pula. Di pesawat, kami diberi sekotak snack isi air mineral botol 330 ml, satu buah roti, dan satu buah kue. Kalau W**gs mah boro-boro. Hahaha...

Memang, sih, ada harga, ada rupa. Kami naik Garuda karena waktu itu pesan tiketnya mendadak, jadi harga W**gs Air yang biasanya setengah harga Garuda malah jadi lebih mahal dari Garuda.

Btw, ini tempat-tempat wisata yang saya dan keluarga datangi di Lombok beserta review kecil-kecilan dari saya:

Pantai Kuta Mandalika




03 February 2018

Invited: Menikmati Kembali Yee Sang di Grand Mercure Jakarta Kemayoran

Waktu saya bekerja di sebuah portal berita kuliner, setiap tahun saya 'ikut merayakan' Tahun Baru Imlek dengan mencicipi yu sheng alias yee sang saat liputan Imlek di berbagai hotel di Jakarta. Sejujurnya dulu saya bosan setiap tahun harus menulis hal yang sama tentang makanan khas Imlek ini. :D

Sudah tiga tahun berlalu sejak saya terakhir bekerja di media kuliner tersebut, dan kebetulan pada Selasa (30/01/2018) saya diundang oleh Grand Mercure Jakarta Kemayoran untuk mengenang kembali citarasa yee sang dan melakukan tradisi prosperity toss. Hmm... Rasanya kangen juga sama yee sang yang dulu bisa saya nikmati sampai tiga kali dalam setahun dalam liputan yang berbeda.