05 May 2018

Review: Etnokopi, Kafe yang Keto-Diet Friendly

Long time no review! Gile... Terakhir posting review restoran lebih dari setahun yang lalu. Setelah itu lebih banyak posting tentang resep. Hahaha...

Anyway, I've lost lots of kilos. Enggak pakai diet, enggak pakai olahraga. Resepnya cuma dua: menyusui dan ngurus balita sendiri.

Jadi, sebelum nikah itu saya lagi masa gemuk (fase gemuk dan kurus saya memang datang bergantian). Nah, alhamdulillah langsung dikasih hamil, naik 15 kg, lalu turun 20 kg setelah melahirkan. Saya kira berat badan saya akan stabil setelah itu, eh tapi ternyata belakangan ini semua orang bilang saya kurusan dan berat badan saya ternyata turun 4 kg lagi.

Saya bingung apa yang bikin saya semakin kurus. Setelah dipikir-pikir, hmmm ternyata menyusui serta stres dan capek ngurus balita sendiri penyebabnya. Yup, saya jadi ibu rumah tangga setelah resign Desember lalu, ikut suami pindah ke Sumbawa dan mengurus balita yang lagi aktif-aktifnya berdua saja sama suami. Lumayan deh bikin bodi jadi lebih kurus daripada sebelum nikah. :))

Buat yang gemuk dan mau menurunkan berat badan (tapi doyan makan dan malas berolahraga, gue bangettt), saya paham perjuangan Anda. Segala macam dietpun dicoba. Jika beberapa tahun sebelumnya diet mayo sedang tren, belakangan ini diet keto yang sedang ramai diperbincangkan.

Intinya, ketogenic diet fokus pada konsumsi tinggi lemak, cukup protein, dan rendah karbohidrat. Biasanya keto diet cocok untuk mereka yang hobi makan makanan berlemak, gurih, dan daging-dagingan. Kalau yang doyan manis kayak saya, mana bisa. Gula, kan,, termasuk karbohidrat yang dilarang.

Diet apapun tentu harus konsisten diterapkan agar hasilnya kelihatan. Untuk yang sedang mempraktikkan keto diet, konsumsi makanan dan minuman keto jangan cuma dilakukan di rumah, tapi juga pas makan di restoran. Tapi, kan, kita enggak tahu, ya, apakah di dalam makanan tersebut ada karbohidrat (misalnya tepung atau gula) tersembunyi?

Nah, di BSD, Tangerang, ada kafe dan restoran keto-friendly yang baru buka. Namanya Etnokopi. Letaknya di Ruko Paris Square dekat Polsek Serpong. Kafe bergaya rumah Betawi ini menempati dua ruko bersebelahan, jadi lumayan besar.

Fasad Etnokopi

Upon entering the main door, kita akan melihat tempat barista beraksi meracik kopi dan sebuah etalase kue. Ada beberapa kursi dan coffee table serta sebuah teras untuk smoking area. Lantai dasarnya lebih cocok untuk Anda yang mau ngopi sambil ngemil-ngemil ringan, sedangkan lantai duanya yang memiliki area makan lebih luas pas untuk Anda yang ingin makan berat. Smoking area di balkon atas juga lebih lapang.

Bagian dalam Etnokopi

Menu Etnokopi

Ada yang menarik perhatian saat saya membaca menu Etnokopi, yakni makanan dan minuman keto. Saya sendiri tidak mempraktikkan diet keto, tapi saya sejauh ini belum menemukan restoran yang menghadirkan menu keto. Ada Chicken Wings with Keto Sauce, empat macam olahan shirataki (read on to find out about this unique noodle), Kopi Keto, dan Avocado Keto.

Pilihan menu teh dan kopinya juga banyak dan lucu-lucu (istilah saya untuk sajian nonklasik alias kreatif). Berhubung saya suka mencoba makanan dan minuman yang beda dari biasanya, saya jadi gemas pengen pesan ini-itu. Konon, supplier tehnya sama dengan kafe berinisial 'L&C' di Jakarta, lho. Kopinya sendiri kreasi tim Etnokopi.

Ini makanan dan minuman yang saya pesan:

Tropical Grey

Harga: Rp 22.500
Rating: 3,5/5

Tea and cookie

Karena saya lagi agak batuk, saya pesan teh hangat saja. Lagipula, tea is best served hot, right? Biar aromanya lebih tercium. Deskripsi di menunya: teh hitam yang dipadukan dengan kayumanis, pala, kulit lemon, dan rasa jeruk limau

The tea blend was brewed in a transparent glass pot. Pelengkapnya yang berupa gula merah dan gula pasir sachet serta satu buah kue kering kelapa disajikan menggunakan nampan kecil bersama cangkir untuk menikmati teh.

Tanpa menambahkan gula, saya menyesap teh artisan ini. Aroma pala yang muncul pertama kali, disusul dengan kayumanis. Wangi citrus khas kulit lemon dan jeruk limau tak terdeteksi. Overall teh ini lumayan enjoyable. Aroma rempahnya enggak overpowering sampai kayak makan bumbu. Seimbang dengan tehnya.

Melon Juice

Harga: Rp 22.000
Rating: 4/5

Melon juice presented nicely

What's so special about melon juice yang sebenarnya bisa kita temukan di warung jus pinggir jalan sekalipun? In this case, the presentation! Instead of simply serve it in a glass, Etnokopi memilih memasukkannya ke dalam botol kaca yang 'direndam' di dalam ember aluminium berisi bongkahan es untuk menjaganya tetap dingin. Tuangkan ke gelas yang tersedia, tambahkan gula cair jika suka, dan nikmati.

Selain kedua minuman ini, saya juga memesan Strawberry Milkshake (Rp 28.000) dan Teh Tarik (Rp 18.000). Dua-duanya enak, dan seperti ciri khas minuman di Etnokopi, gula cairnya dipisah. Sebenarnya milkshake-nya sudah mengandung gula, sih, tapi sedikit.

Let's move on to the bites:

Seafood Curry Laksa

Harga: Rp 36.500
Rating: 3/5

A different presentation of laksa

Another creative presentation from Etnokopi. Kuah laksa disajikan di mangkuk, terpisah dengan isinya di piring yang terdiri dari bihun jagung, potongan tahu goreng, tomat, kacang panjang, tauge, dan telur rebus. Or should I say it's a 'deconstructed laksa'?

It's a tad less salty for my liking dan porsinya agak kecil. Tambah nasi putih (Rp 7.500) kalau mau lebih kenyang.

Shirataki Alfredo

Harga: Rp 52.500
Rating: 4/5

Look at that milky sauce!

Ini pertama kalinya saya mencoba shirataki, mi andalan penerap keto diet untuk menggantikan mi konvensional yang tinggi karbohidrat. Lucu, ya, teksturnya. Kenyal seperti makan jeli dalam bentuk mie. Wajar saja, mi agak tebal yang berwarna putih ini terbuat dari umbi konjac, bahan baku yang sama dengan jeli.

Minya seperti pulau yang terkumpul di tengah, dikelilingi lautan kuah susu. Di atasnya ada topping potongan sosis dan peterseli sebagai garnishSurprisingly the noodle pairs well with alfredo sauce. Rasanya milky banget, cocok untuk Anda yang suka susu.

Shirataki Bolognese

Harga: Rp 47.000
Rating: 2,5/5

Bolognaise but without the wheat

Another shirataki dish on the list. Tapi sayang, menurut saya shirataki kurang cocok dengan saus bolognaise. Entah mengapa sausnya seperti enggak nempel dengan minya, sehingga rasanya jadi hambar. Shirataki yang plain sepertinya lebih cocok dengan saus creamy.

Spaghetti Carbonara

Harga: Rp 43.000
Rating: 4,5/5

A must-order for cheese lover

Carbonara memang mirip dengan alfredo, tapi saus carbonara di spageti tidak menggenang seperti di shirataki alfredo. Warna sausnya juga lebih kuning serta diberi topping beef bacon dan keju parmesan. Taste-wise, kalau alfredo terasa banget susunya, carbonara ini kuat citarasa kejunya. Gurih asin!

Cherry Crumble Pie

Harga: Rp 31.000
Rating: 3,5/5

High tea

Dessert time! Saya memilih cake ini dari etalase karena saya jarang makan cherry pie. Padahal red velvet cake di sebelahnya juga favorit saya.

Crust yang garing menjadi dasar isian (supposedlydark cherry dengan paduan crumble (again, supposedly) oatmeal dan kacang yang terasa berbutir di mulut. Rasanya sedikit asam dan tidak terlalu manis. Just scoop it with the whipped cream on top.

Fruity Coffee

Harga: Rp 28.000
Rating: 4/5

Cold coffee and a book

I was given a complimentary small glass of this signature drink by the owner. Kata dia, kopi dingin ini perpaduan espresso dengan air jeruk sunkist dan jeruk nipis. Ternyata rasanya match dan balance! Tanpa ditambahi gulapun, kopi ini sudah terasa manis. Segar...

Menurut saya, this cafe slash resto worths checking. Pilihan minumannya banyak dan unik-unik.
They also take their coffee seriously, hence the name.

The barista island

Saya baru tahu kalau dari satu daerah penghasil kopi namun berbeda tempat menanam pohon kopi, kopi yang dihasilkan bisa jadi berbeda karakteristiknya. Di Etnokopi, ada beberapa macam kopi Gayo. Salah satu yang menarik adalah Gayo Queen Ketiara yang bukan hanya dimiliki oleh seorang perempuan, tapi juga melibatkan para petani yang semuanya wanita.

Menu-menu keto dan minuman yang disajikan dengan gula terpisah membuat restoran ini menarik dikunjungi pelaku diet ketogenic. Come visit!

Etnokopi


Kategori: kafe, kopi, restoran

Alamat:
Ruko Paris Square, Blok B2 No. 38-40, BSD City
Tangerang



Kontak:
Telepon: 0813-1486-2550
Instagram: @etnokopi
Website: http://etnokopi.com/

Jam buka:
Minggu-Kamis, 08:00-20:00
Jumat-Sabtu: 08:00-22:00

Range harga:
Makanan: Rp 3.000-72.000
Minuman: Rp 9.000-35.000

Biaya tambahan: -

Metode pembayaran: Tunai dan debit

Halal? Muslim friendly*

Kapasitas: 80 orang

Fasilitas: mini playground, smoking area, musala

Kesimpulan: keto-friendly, lots of tea and coffee variety

Etnokopi Menu, Reviews, Photos, Location and Info - Zomato

1 comment:

Pendapat Anda?