26 May 2013

Sayuran Mungil Ternyata Lebih Bernutrisi daripada Sayuran Biasa

Tambahan sebatang daun ketumbar di atas kari membuat hidangan terlihat lebih menarik. Ternyata fungsinya tak sebatas estetika. Dedaunan dan herba muda juga kaya nutrisi dan memiliki rasa yang lebih kuat dibanding sayur biasa.


Campuran microgreens. Foto: Thinkstock



Microgreens, versi kecil dari sayuran dan herba muda utuh, tampaknya kini sedang tren di Inggris. Dedaunan mungil ini biasanya hanya sepanjang 2,5 cm dan dipanen sebelum usianya 14 hari. Daun ketumbar, kemangi, adas, lobak, bit, dan arugula adalah contoh beberapa sayuran dan herba yang sering dijadikan microgreens.

Microgreens biasanya tak dimasak, melainkan hanya dijadikan hiasan hidangan atau campuran salad. Bisa juga dicampurkan dalam omelet, pasta, atau topping pizza. Selain membuat tampilan sajian lebih segar dan cantik, tekstur dan rasanya yang khas dapat memperkaya hidangan. Konon, rasa microgreens lebih kuat dibanding sayuran biasa.

Tak hanya itu, menurut studi di Journal of Agricultural and Food Chemistry, sayuran mungil juga lebih bernutrisi. Konsentrasi vitamin dan antioksidan antipenuaannya lebih tinggi pada microgreens dibanding sayuran biasa.

Bagaimanapun juga, microgreens tak bisa mengambil alih peran sayuran biasa. "Meski tinggi nutrisi, jumlah seratnya tak sama dengan sayuran biasa. Jadi, jangan gantikan, cukup tambahkan saja dalam makanan Anda," ujar ahli diet Brooke Alpert, seperti diberitakan Daily Mail (19/05/13).

Microgreens dapat ditemukan di swalayan-swalayan besar. Bagaimanapun juga, sayuran ini tak tahan lama. Sebaiknya Anda menanam sendiri kalau punya lahan kosong. Dalam sepuluh hari saja, microgreens Anda sudah siap dipanen.

No comments:

Post a Comment

Pendapat Anda?