22 February 2015

Review: Mix Diner & Florist

Konsep mie instan yang disajikan mirip seperti foto di kemasannya sebenarnya sudah ada di Yogyakarta sejak 2012. Namun, sekumpulan anak muda membawa konsep ini ke Jakarta sekitar pertengahan 2014 lalu. Mereka cukup sukses membuat orang-orang Jakarta penasaran dengan 'Mie Mirip', bahkan membuat mereka datang kembali.

Pertama kali saya mampir ke Mix Diner & Florist adalah saat tempat makan ini belum lama buka, bersama teman-teman, pada jam makan siang di hari kerja. Tapi waktu yang sengaja kami luangkan untuk menempuh macetnya Mampang demi sepiring mi instan yang menggoda seakan sia-sia hanya gara-gara sebuah kertas yang tertempel di pintu: "Maaf, Mix Diner & Florist tutup karena ada syuting dan akan buka lagi jam 14:00."

Jam dua.

Jadi kami harus menunggu dua jam? NOTHXBYE.

Misuh-misuh, kami mencari tempat makan lain di sekitar situ sambil bertekad akan datang lagi di lain hari untuk memuaskan rasa penasaran. Saat itu restoran ini memang sedang menjadi sensasi, sehingga banyak media, termasuk stasiun TV, tertarik mengangkat keunikannya.

Beberapa minggu kemudian, usaha kedua saya bersama teman-teman yang sama akhirnya sukses dan kami cukup puas dengan hidangannya.

Tahun berganti. Pulang piket weekend di kantor pada sore hari, saya membuat keputusan impulsif mengajak adik saya (yang waktu itu menjemput saya pulang kerja) ke Mix Diner & Florist. Waktu itu pengunjungnya lumayan ramai. Kami dapat tempat duduk di lantai atas.

Area makan lantai 2
I noticed some changes. Dulu Mix Diner & Florist hanya menempati satu unit ruko dua lantai, sekarang unit sebelahnya juga disewa. Akhirnya pengunjung yang semakin ramaipun bisa terakomodasi dengan area makan ekstra di lantai bawah unit sampingnya. Lantai atas yang tadinya pengap dan panas karena dapurnya satu ruangan dengan area makan sekarang jadi lebih adem karena dapurnya sudah dibatasi tembok, menempati ruang tersendiri di lantai dua unit tetangganya.

Area makan baru di lantai bawah


Menu baru. Click to enlarge.

Di daftar menunya tampak beberapa 'pendatang baru'. Salah satunya hidangan yang saya coba ini:

ATK (Ayam Telor Keprek Ancur)
Harga: Rp 21.000
Rating: 3,75/5
Ayam Telor Keprek Ancur dengan 2 buah cabai
Versi updated dari Ayam Keprek Ancur-47. Hidangan ini sama-sama terdiri dari daging ayam yang 'dikeprek' (sepertinya daging ayam dipotong-potong bersama tulangnya, dibaluri tepung a la fried chicken, lalu digoreng), nasi putih, serta lalap. Bedanya, ATK ditambahi telur ceplok yang dipotong-potong kasar dan bercampur dengan daging ayam.

Saat ditanyai tingkat kepedasan yang diinginkan, saya langsung bilang "Jangan terlalu pedas" dan akhirnya mengangguk saat pelayan menyarankan dua buah cabai. Wah, ternyata karena memakai cabai rawit merah, jumlah cabai yang menurut beberapa orang deserves a thumb down itu lumayan bikin saya menghirup udara masuk-keluar mulut dan bercucuran keringat.

Makanan ini memang Indonesia banget. Ada nasi, taburan bawang goreng, lauk gorengan renyah, lalap, dan rasanya pedas. Tapi telurnya enggak terlalu berkontribusi pada citarasa hidangan keseluruhan. Jadi, kalau next time saya ke restoran ini lagi, mungkin saya akan memesan Ayam Keprek Ancur saja.

Mie Mirip Goreng
Harga: Rp 20.000
Rating: 4/5

Mie Mirip Goreng. Biasanya setiap pembelian Mie Mirip disertai bungkus mi instannya. Tapi berhubung pelayan waktu itu salah memberikan bungkusnya, jadi saya hanya memotret makanannya.

We sticked to the classic. Varian mi instan satu ini memang jadi favorit saya (dan banyak orang) sepanjang masa.

Tampilan mi yang disajikan memang bisa dibilang 98% mirip dengan foto di kemasannya. Kacang polong dan potongan cabai merah ditaburkan ke atas mi. Untuk mempercantik tampilannya, ada selada, dua buah irisan tomat, sedikit peterseli, serta dua ekor udang rebus. Tak lupa, sebuah telur mata sapi berpenampilan mulus diletakkan di atas mi.

Dengan harga yang di-mark-up lumayan banyak seperti itu, tentu konsumen menuntut lebih dari sekadar tampilan cantik. Untunglah Mix Diner & Florist melakukan sesuatu yakni dengan memperbanyak bumbu mi, sehingga rasanya lebih enak. Mi-nya jadi lebih cokelat mengilat dan manis. Makin mantap kalau diaduk bersama lelehan kuning telur setengah matang yang tersaji di atasnya. Namun udangnya terasa direbus bersama gula. Mungkin agar tampilannya mengilat menggoda?

Sayang, sang kasir rasanya agak curang atau kebingungan mengalkulasi. Ia awalnya salah menghitung karena di bon yang sudah terlanjur dicetak mi goreng kami tertulis dua porsi, padahal satu. Setelah kami protes, ia hanya mengurangi harga asli mi goreng tanpa pajaknya. Berhubung selisihnya tak seberapa dan di belakang kami sudah ada yang antre mau membayar, kami memutuskan mengikhlaskannya saja. However, hal ini perlu diperbaiki.

Selesai kami makan, tampak banyak anak muda menunggu di luar restoran. Sepertinya mereka masuk waiting list. Wah, untung saja kami sudah masuk duluan!

Anak-anak muda antre di depan restoran
Mix Diner & Florist
Alamat:
SPBU Pertamina Bestindo Mampang
Jl. Kapten Tendean No. 34 (perempatan Mampang)
Jakarta Selatan



Kontak:
Telepon: 021-40921695, 081212378048
Facebook: Mix Diner & Florist
Twitter: @mixDF
Email : info@mixdf.net
Website : www.mixdf.net

Jam buka: Selasa-Jumat (12:00-22:00), Sabtu (12:00-23:00), Minggu (12:00-22:00), Senin tutup

Kategori: Mi instan, internasional

Range harga:
Makanan: Rp 9.000-21.000
Minuman: Rp 4.000-18.000

Biaya tambahan: PPn 10%

Metode pembayaran: Tunai saja

Halal? Muslim friendly*

Kapasitas: Sekitar 60 orang

Fasilitas: AC

Kesimpulan: Restoran ini cocok untuk anak muda. Harga makanannya lumayan terjangkau, tempatnyapun berdesain retro sehingga photo-able. Namanya juga florist, restoran ini juga menjual aneka bunga meski tak begitu banyak pilihan. Perfect to give your dinner date a touch of romance.

Pengunjung tampak sedang berfoto

Aneka bunga yang dijual

No comments:

Post a Comment

Pendapat Anda?