25 January 2016

Heboh Gara-gara Ayam Char Siu Mirip Daging Babi

Hari ini ada sedikit kehebohan di kantor saya saat jam makan siang. Seperti biasa, kami makan bersama di pantry kantor, menikmati menu makan siang pilihan masing-masing dari katering langganan kantor. Hari ini salah satu menunya adalah Nasi Goreng Yang Chow yang dipesan oleh teman-teman saya. Ciri khas nasi goreng oriental tersebut adalah potongan daging ayam char siu alias char siew. Saya sendiri hari ini memesan nasi merah, capcay, sapo tahu, dan puding leci.

Nasi Goreng Yang Chow (Yangzhou Fried Rice). Foto: http://bit.ly/1Sg5xOr

Saya intip makanan punya teman saya. Ayam char siu-nya tampak seperti crab stick yang dipotong kecil-kecil tapi warna permukaannya merah keunguan. Awalnya kami santai-santai saja menikmati makan siang, tapi tiba-tiba teman saya yang kristiani nyeletuk.

"Kok kayak daging babi merah, ya?" kata dia sambil mengamati potongan ayam char siu di sendoknya. Ia lalu mencicipinya. "Iya, rasanya gurih kayak daging babi. Coba lihat deh, lapisan lemaknya juga kayak daging babi."

Saya yang buta soal tampilan dan rasa daging babi jadi khawatir karena yang bicara adalah orang yang pernah mencicipi daging babi. Tak lama, banyak teman-teman saya yang juga pernah memakan daging babi mengatakan hal serupa saat melihat potongan ayam char siu tersebut. Saya dan teman-teman saya yang muslim jadi khawatir, walaupun saya sebenarnya tidak memesan Nasi Goreng Yang Chow.

Seorang teman saya mengecek di website katering bersangkutan. Tidak ada keterangan menu ini pakai babi, kok, cuma ayam char siu. Rasanya tidak mungkin juga katering besar begini menyediakan daging babi untuk umum, apalagi tanpa pemberitahuan. Tapi tetap saja rasanya tidak tenang dan jadi tidak nafsu makan. Ada teman yang tetap makan tapi sebenarnya ragu, ada yang menyisihkan daging ayamnya, malah ada yang tidak makan sama sekali.

Wah, saya jadi parno. Jangan-jangan, capcay dan sapo tahu yang saya pesan juga ditambahi angciu (arak masak). Jangan-jangan, masakannya tidak pakai MSG tapi gurih karena pakai minyak babi. Jangan-jangan, pudingnya juga pakai gelatin babi. Apalagi katering ini belum punya sertifikat halal. Ujung-ujungnya jadi suudzon.

Penasaran, saya Google 'ayam char siu'. Sebenarnya char siu sendiri, menurut Wikipedia, adalah cara populer membumbui daging babi bakar dalam kuliner Canton. Secara harfiah, char siu berarti fork roast, karena potongan panjang daging babi tanpa tulang ditusukkan ke batang besi, lalu dipanggang di oven atau dibakar.

Pork Char Siu. Foto: http://bit.ly/1WLSrZU

Varian berupa ayam char siu (ayam panggang merah atau chinese BBQ chicken) dibuat sebagai versi 'halal' dari char siu aslinya. Bumbunya kurang lebih sama, yakni di antaranya menggunakan madu, bumbu ngohiong, saus char siu, dan kadang pewarna makanan merah. Saya sudah Google, meski namanya terdengar Chinese, ngohiong itu sebenarnya terdiri dari rempah-rempah, jadi yakin halal. Kalau saus char siu botolan, ada, kok, merek ternama yang sudah bersertifikat halal.

Nah, biar lebih jelas, saya kirim email saja lewat formulir 'Contact Us' di website katering tersebut untuk minta klarifikasi. Ternyata tak sampai 24 jam, customer service katering bersangkutan membalas email saya, sesuai dengan janjinya di website. Berikut balasannya:

"Untuk saat ini kami menyajikan menu halal dan sertifikat halal sedang dalam proses. Masakan kami tidak menggunakan daging babi, arak, angciu, minyak babi, gelatin babi, produk wine dan sejenisnya. Untuk menu Nasi Goreng Yang Chow, hari ini kami menggunakan daging ayam dan dagingnya kami rebus dengan bahan rempah-rempah sehingga menghasilkan warna merah."

Mendengar jawaban si CS, saya jadi lega. Alhamdulillah, berarti makanan yang selama ini saya konsumsi saban siang di kantor insya Allah halal. Sebenarnya ada perdebatan apakah makanan halal yang menyerupai makanan haram boleh dikonsumsi muslim, misalnya bir halal, daging babi vegan, dan sebagainya. Itu kembali ke pendapat masing-masing, sih. Wallahu a'lam.

However, dengan sempat adanya kecurigaan akan char siu 'babi' ini, berarti katering bersangkutan terbukti sukses membuat ayam char siu sampai dikira betul-betul daging babi, bukan? ;)

6 comments:

  1. Share merk saus char siu yg halal dong

    ReplyDelete
    Replies
    1. Char siu setau saya nggak dijual kemasan gitu Mbak, jadi nggak ada mereknya. Adanya di restoran. Bisa ditanya ke waiternya, biasanya kalau aman tulisannya 'chicken char siu'.

      Delete
  2. Charsiu yg sekarang tidak menggunakan daging babi,jadi pakai daging ayam

    ReplyDelete

Pendapat Anda?