15 July 2016

Travel: Bangkok Day 4 (Lumphini Park) + Itinerary

A year and a month 'til I write again about my Bangkok trip. Pardon me, fellas. :))

Di hari keempat ini *mengintip itinerary* saya main ke Lumphini Park. Saya memang suka sama taman karena adem, banyak pohon, dan udaranya segar. Taman juga biasanya merupakan tempat rekreasi gratis untuk semua umur.

Berhubung udah lama banget liburannya dan enggak langsung ditulis sampai kelar, I forgot the details (don't try this at home). Mending saya post foto saja, ya, di sini. Keep scrolling down and you'll find a bonus at the end of the post!

A nice place to bike, sheltered by tall trees

Happy! (censored!)
Salah satu hal yang saya suka di sini dan jadi nilai plus Lumphini Park adalah berbagai sarana olahraga ini. Dari jauh kelihatan seperti playground anak-anak, padahal tidak kalah dengan gym, lho.

Tower entah namanya apa karena tertulis dalam aksara Thailand. Gara-gara saya dan mama berkerudung, gedung di belakang jadi seperti menara masjid. :))

Saat saya berkunjung, sedang ada pohon tumbang. Wow, badainya kencang banget kali, ya, sampai pohon besar begini tercabut sampai akarnya.

Pohon tumbang tadi lokasinya dekat patung ibu dan anak ini.
Salah satu danau di Lumphini Park

Mamah berpose di depan sepeda air angsa

Lumphini Park ini luas banget. Di salah satu sisinya ada living sculpture bentuk hati seperti ini.

Berpose a la Oshin

Pulang dari Lumphini Park, sebenarnya cita-cita saya adalah ke Grand Palace biar setidaknya ada 1-2 foto di kuil supaya kelihatan 'Thailand'nya. Eh... 'Baginda ratu' rupanya lebih tertarik untuk belanja (lagi) ke Platinum Fashion Mall (Pratunam). Nothing so special in this mall, seperti ITC saja, tapi sempat menemukan sebuah toko khusus apron (celemek) menarik di sini. Seingat saya, saya dan mama makan di McDonald's (yang tidak menjual nasi) dan mencoba apple pie-nya. Setelah itu mampir ke 7-Eleven untuk coba Thai tea. Yum!

Daftar makanan Thailand yang mau saya coba:
  • Thai tea (V)
  • Coconut ice cream (V)
  • Som tam papaya salad (X)
  • Mango sticky rice (V)
  • Serangga goreng (X): it does take guts!
  • Pad thai (V)
  • Mango salad (X)
  • Durian (X)
  • Buah-buahan segar (X): I wish I had visited the traditional market and brought home the mangoes and other fresh fruit :(
Seperti yang sudah saya janjikan, ini bonusnya: itinerary Bangkok 3D2N! Sebenarnya total perjalanan saya lima hari, tapi dua harinya dipakai untuk perjalanan berangkat malam dan pulang pagi. Itinerary ini cocok untuk Anda yang kurang suka wisata ke tempat-tempat bersejarah atau pergi ke terlalu banyak kuil, seperti itinerary Bangkok kebanyakan. Tidak terlalu banyak, sih, tempat tujuan yang saya cantumkan, kebanyakan berupa tempat belanja dan rekreasi santai, tapi mudah-mudahan bisa membantu.

Ini link itinerary-nya:

https://docs.google.com/spreadsheets/d/12XKvy18YYan_qL0r_GDZzLyhofq3YDVppcmtts0D4HI/edit?usp=sharing

Tadinya saya mau mampir ke tempat-tempat wisata (makan) tematik seperti Chocolate Ville atau Piccaily English Town. Tapi setelah baca-baca review, makanannya biasa saja dan relatif mahal. Tempatnyapun jauh dan sulit dijangkau kendaraan umum. Dengan waktu, bujet, dan tenaga yang terbatas (karena mengajak ibu), saya mencoret beberapa tujuan wisata. Mudah-mudahan lain kali saya bisa ke sana lagi, hopefully saat musim durian. :9

Soal oleh-oleh, saya sengaja menghemat, berkaca dari pengalaman saat di Auckland, New Zealand. Dulu, saya dan mama sampai kelebihan beban bagasi gara-gara oleh-oleh, bolak-balik muterin toko suvenir, menghabiskan uang gara-gara semua orang rasanya bilang "jangan lupa oleh-oleh ya..." pas tahu kami mau ke NZ. Kami sempat stres memilih suvenir, ingin memastikan semua orang kebagian dan suka dengan oleh-olehnya. Hasilnya, we didn't make the best out of our rare tripI'm not exaggerating, fellas, this is really happening.

Jadi, pas ke Bangkok, kami diam-diam saja dan beli oleh-oleh seadanya. Hasilnya, baht saya masih sisa banyak sampai sekarang. :)) Kenapa belum ditukar juga di money changer? Sayangnya, baht ini tidak seperti dollar Amerika yang nilainya bisa naik terus. Dulu saya justru beli baht saat kursnya tinggi (1 THB = 409 IDR), sedangkan setelah itu sampai sekarang, bisa dibilang baht tak pernah menyentuh angka 400 lagi. Daripada rugi, lebih baik saya simpan baht-nya, siapa tahu saya kembali ke sana someday. :)

Tertarik liburan ke Bangkok? Baca juga artikel-artikel saya sebelumnya:

No comments:

Post a Comment

Pendapat Anda?