13 July 2011

Fakta, Trivia, dan Kandungan Cokelat

·         Perkebunan cokelat pertama diperkirakan sudah ada sejak tahun 600 M di lembah Yukata. Penanamnya adalah suku Maya di Amerika Selatan.

·         Pada tahun 1200 M, suku Aztec menggunakan biji cokelat sebagai alat tukar. Spanyol melakukan hal yang sama pada tahun 1625.
·         Konon, Kaisar Aztec Montezeuma meminum 50 kendi minuman cokelat per hari.
·         Cokelat putih pertama kali dibuat pada tahun 1930. Bahan-bahannya gula, susu bubuk, dan cocoa butter. Karena zat antioksidan ada di cokelat pekat, maka cokelat putih tidak seawet cokelat susu. Penyimpanannya pun tidak boleh sembarangan. Cokelat putih tidak boleh dibungkus dengan pembungkus transparan, karena cahaya akan mempercepat pembusukan lemak susu.
·         Dulu cokelat dianggap sebagai barang berharga dan hanya dikonsumsi oleh orang-orang kaya dan bangsawan.

·         Orang Swiss adalah individu yang paling banyak mengonsumsi cokelat.
·         Cocoa nibs (biji cokelat yang telah dikupas kulitnya) mengandung zat antioksidan yang dapat membatasi pemisahan lemak yang dapat membuat lemak susu menjadi asam, sehingga sering digunakan sebagai bahan pengawet alami.
·         Antioksidan dalam makanan diketahui dapat melindungi tubuh dari zat kimia dan radikal bebas yang dapat merusak sel. Penelitian menunjukkan kandungan zat antioksidan dalam cokelat pekat empat kali lebih banyak daripada teh, yaitu 53,5 mg per 100 g. Cokelat dapat mencegah penuaan dini karena mengandung antioksidan dan katekin.
·         Biji cokelat mengandung senyawa flavonoid, zat antioksidan yang dapat mengurangi risiko serangan jantung dan stroke.
·         Biji cokelat mengandung karbohidrat berwujud zat tepung serta serat makanan yang mudah larut dan tidak mudah larut.
·         Biji cokelat sedikit mengandung kafein. Cokelat putih tidak mengandung kafein.
·         Biji cokelat mengandung phenyl ethylamine, zat anti depresan ringan yang dapat membuat kamu merasa jatuh cinta. berfungsi membantu penyerapan dalam otak dan menghasilkan dopamine yang akan menyebabkan perasaan gembira, meningkatkan rasa tertarik dan dapat menimbulkan perasaan jatuh cinta.
·         Biji cokelat dan cokelat meningkatkan produksi serotonin di otak.
·         Biji cokelat mengandung vitamin A, B1, B2, B3, C, E, pantothenic acid, magnesium, kalsium, zat besi, zinc, tembaga, potassium, dan mangan. Cokelat dapat mengurangi efek PMS pada wanita karena mengandung magnesium yang tinggi.
·         Biji cokelat mengandung 50% lemak, dua asam lemak jenuh yaitu pamitic dan stearic acid, serta mono unsaturated oleic acid.
·         Cokelat mengandung lemak bernama cocoa butter yang mengikat partikel cokelat dan gula solid saat suhu di bawah 250C, sehingga cokelat berbentuk padat. Namun cokelat mencair pada suhu tubuh. Pada saat dimasukkan ke mulut, partikel cokelat bergerak dengan bebas sehingga meleleh di lidah.
·         Tidak semua lemak meningkatkan kolesterol. Sebuah studi membuktikan bahwa orang-orang dengan tingkat kolesterol tinggi diberi asupan cokelat dalam jumlah banyak, hasilnya tingkat kolesterol mereka tidak terpengaruh. Ini karena kandungan struktur trigliserida dalam cocoa butter. Kandungan lemak pada cokelat kualitas tinggi terbukti bebas kolesterol dan tidak menyumbat pembuluh darah.
·         Zat terbanyak yang terkandung dalam coklat adalah theobromine yang dapat meningkatkan produksi air seni dan keinginan buang air kecil, menstimulasi jaringan saraf dan jantung sehingga membuat tubuh terjaga dan bersemangat, serta dapat meredakan batuk.
·         Cokelat sering dituduh sebagai perusak gigi. Padahal, cokelat justru bermanfaat melindungi gigi, karena mengandung zat polihidroksifenol, yang mampu mencegah perkembangan mikroba dalam mulut. Cokelat juga kaya mineral flour, yang menjaga kekuatan dan kesehatan gigi.
·         Hindari makan produk cokelat yang memiliki kandungan gula tinggi, tapi pilih lah yang mengandung biji coklat atau kakao yang tinggi. Semakin tinggi kandungan biji cokelatnya maka akan semakin bermanfaat cokelat tersebut.
·         Cokelat juga sering dituding sebagai penyebab kegemukan. Sebenarnya, yang mengakibatkan kegemukan adalah cokelat bermutu rendah yang dicampur gula berlebihan. Karena harganya mahal, lemak cokelat biasanya ‘diambil’ dari cokelat, lalu diganti dengan minyak tumbuhan.
·         Masa konsumsi cokelat susu adalah enam bulan, sedangkan cokelat pekat setahun.
·         Ciri cokelat bermutu: teksturnya mengkilat. Kalau cokelat dipatahkan, tidak menghasilkan serpihan - serpihan. Kalau digigit, cokelat yang bermutu lebih mudah meleleh dalam mulut kita dan tidak menempel di gigi.

Diolah dari pelbagai sumber

2 comments:

Pendapat Anda?